A. Dari Abu Hurairah,Rasulullah Shallalllaihi wa sallam bersabda,"apabila bulan ramadhan sudah masuk,maka dibukalaah pintu-pintu langit."dalam riwayat dikatakan ,"Dibuka pintu-pintu surga ,ditutup pintu-pintu jhanam,dan setan-setan pun dibelenggu."Dalam riwayat lainnya lagi disebutkan."(dibuka) pintu-pintu rahmat."MUTTAFAQ 'ALAIH
B. Keutamaan Puasa Ramadhan
Allah berfirman yang artinya,"wahai orang-orang yang beriman,telah diwajibkan kalian berpuasa ,sebagaimana diwajibknkepada orang-orang sebelum kalian,mudah-mudahan kalian bertaqwa"(QS.AL-BAQARAH:183)
Dari Abu Hurairah,Rasulullah Shallalllaihi wa sallam bersabda,"Barang siapa yang berpuasa ramdhan karena iman dan mengharapkan pahala niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.Barang siapa yang mendirikan sholat malam dibulan ramdhan karena iman dan mengharpkan pahala niscaya akan diampuni dosa-dosanya yg telah berlalu,dan barang siapa yang menghidupkan malam qodar karena iman dan mengharapkan pahala niscaya juga akan diamouni dosa-dosanya yang telah berlalu."Muttafaq 'alaih"
Cara menhidupkan malam qodar yakni:
Pertama, biasanya Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersungguh-sungguh dalam ibadah seperti shalat, membaca (Al-Qur’an) danberdoa dalam sepuluh malam akhir di bulan Ramadan melebihi ibadahnya di malam selain Ramadan.
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Aisyah radhiallahu’anhasesungguhnya Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Biasanya Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam ketika memasuki sepuluh (malam terakhir) menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya serta mengencangkan kainnya (semangat beribadah dan menghindari isterinya)."
Diriwayatkan pula oleh Ahmad dan Muslim: “Beliau bersungguh-sungguh (ibadah) pada sepuluh malam akhir melebihi kesungguhannya pada selain Ramadan."
Kedua, Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk menunaikan qiyam pada Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan penuh pengharapan.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dari Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam sesungguhnya beliau bersabda: “Barangsiapa yang berdiri (menunaikan shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan iman dan harap (pahala), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (Muttafaq ‘alaihi)
Hadits ini menunjukkan dianjurkannya menghidupkan Lailatul Qadar dengan qiyam.
Ketiga, diantara doa yang paling utama yang diucapkan pada Lailatul Qadar adalah apa yang Nabi sallalahu ‘alaihi wa sallam ajarkan kepada Aisyah radhiallahu ‘anha. Diriwayatkan oleh Tirmizi dari Aisyahradhiallahu’anha berkata, “Aku berkata, wahai Rasulullah! Bagaimana pendapat anda kalau sekiranya saya melihat Lailatul Qadar. Apa yang saya ucapkan di dalamnya?, beliau menjawab: “Katakanlah
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Memaafkan, dan senang memaafkan, maka ampunilah diriku.
Keempat, adapun mengkhususkan suatu malam di bulan Ramadan sebagai Lailatul Qadar, hal ini memerlukan dalil yang menkhususkan malam tersebut, bukan malam lain. Akan tetapi pada malam ganjil di sepuluh malam terakhir lebih besar kemungkinan dibandingkan malam lainnya, dan malam dua puluh tujuh lebih besar kemungkinannya sebagai malam Lailatul Qadar. Sebagaimana hal itu ditunjukkan oleh hadits yang telah kami sebutkan
Kelima, perbuatan bid’ah tidak dibolehkan, baik di bulan Ramadan maupun selain Ramadan.
Terdapat riwayat shahih dari Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallamsesunggunya beliau bersabda: “Barangsiapa membuat perkara baru dalam urusan kami (agama) ini yang tidak ada (tuntunan) darinya, maka ia tertolak."
Apa yang dilakukan pada sebagian malam Ramadan dengan perayaan-perayaan, kami tidak mengetahui asalnya. Dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan seburuk-buruk urusan adalah yang baru (dalam agama).
Wabillahi taufiq .
Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiyyah wal Ifta’, 10/413
0 komentar:
Posting Komentar